Fase-Fase Perkembangan Manusia

Agar mengetahui ihwal manusia, baik sekali mempelajari perkembangan tugas, dan perubahan-perubahan yang dialami semasa hidupnya. Dalam psikologi perkembangan, kita mengenal fase atau perkembangan.
Walaupun hakikat perkembangan tampak tidak teratur, ada urutannya. Bisa saja perkembangan tidak maju menurut umur bahkan mungkin mundur atau menyimpang; tetapi pada dasarnya perkembangan itu tidak meloncat-loncat. Entah menyangkut dimensi moral atau penemuan diri, satu tahap perkembangan harus dikuasai dulu sebelum menginjak tahap sebelumnya. Setiap keberhasilan tahap dan tugas perkembangan, dibangun atas dasar penyelesaian tahap perkembangan sebelumnya. Betapapun lamanya dan rumitnya alan perkembangan itu, tahap perkembangan yang satu diikuti oleh tahap perkembangan yang lain. 
Dalam arti sempit, fase atau tahap itu tampak seperti sewenang-wenang, sebab anak atau individu yang satu lebih cepat berkembang, sedangkan anak atau individu yang lain membutuhkan waktu yang lebih lama. Meskipun demikian, setiap anak atau individu, berkembang melalui setiap tahap perkembangan. Setiap tahap mempunyai tema yang menggambarkan tugas utama pada masa itu. setiap tahap juga memiliki tugas-tugas perkembangan konkret yang penting, yang harus dicapai si anak atau individu. Beberapa tugas merupakan bagian penting dalam suatu pertumbuhan dan akan menjadi sangat penting dalam kebudayaan manapun.
Fase dan Tugas Perkembangan Menurut Buhler Dalam bukunya The First Tear of Life, Charlotte Buhler (1930) membagi fase perkembangan sebagai berikut:
1. Fase pertama (0-1 tahun)
Fase ini adalah masa menghayati berbagai objek diluar diri sendiri serta saat melatih fungsi-fungsi, khususnya fungsi motorik, yakni fungsi yang berhubungan dengan gerakan-gerakan anggota badan.
2. Fase kedua (2-4 tahun)
Fase ini merupakan masa pengenalan dunia objektif diluar diri sendiri disertai dengan penghayatan yang bersifat subjektif. Mulai ada pengenalan pada “aku” sendiri, dengan bantuan bahasa dan kemauan sendiri. Anak tidak mengenal dunia luar berdasarkan pengamatan yang objektif, melainkan memindahkan keadaan batinnya pada benda-benda diluar dirinya. Karena itu, pada masa-masa ini, anak sering bercakap-cakap dengan bonekanya atau berbincang-bincang dan bergurau dengan kelincinya. Dimata anak, benda permainan dan binatang itu seolah-olah betul-betul memiliki sifat seperti dirinya.
3. Fase ketiga (5-8 tahun)
Fase ini bisa dikatakan sebagai masa sosialisasi anak. Pada masa ini, anak mulai memasuki masyarakat luas (misalnya, taman kanak-kanak, pergaulan dengan kawan sepermainan, dan sekolah dasar). Anak mulai belajar mengenal dunia sekitar secara objektif. Ia mulai belajar mengenai arti prestasi, pekerjaan dan tugas-tugas kewajiban. Jadi, yang penting diperhatikan adalah pada fase ini adalah berlangsungnya proses sosialisasi.
4. Fase keempat (9-11 tahun)
Fase ini adalah masa sekolah dasar. Pada periode ini, anak mencapai objektivitas tertinggi. Bisa pula disebut sebagai masa menyelidik, mencoba, dan bereksperimen, yang distimulasi oleh dorongan-dorongan menyelidik dan rasa ingin tahu yang besar; masa pemusatan dan penimbunan tenaga untuk berlatih, menjelajah, dan bereksplorasi. Pada akhir fase keempat ini, anak mulai “menemukan diri sendiri”, yaitu secara tidak sadar mulai berpikir tentang diri pribadi. Pada waktu ini, anak kerap mengasingkan diri. 
5. Fase kelima (14-19 tahun)
Fase ini merupakan masa tercapainya synthese di antara sikap ke dalam batin sendiri dengan sikap ke luar, pada dunia objektif. Untuk kedua kali dalam kehidupannya, anak bersikap subjektif (subjektivitas pertama terdapat pada fase kedua, yaitu usia 3 tahun). Namun, subjektivitas kali ini dilakukan dengan sadar. Setelah berusia 16 tahun, anak atau remaja ini mulai belajar melepas diri dari persoalan tentang diri sendiri, dan lebih mengarahkan minatnya pada lapangan hidup konkret, yang dahulu dikenalnya secara subjektif belaka. Lambat laun, terbentuklah persesuaian diantara pengarahan ke dalam pengarahan diri ke luar. Diantara subjek dan objek (yang dihayatinya), mulai terbentuk satu synthese. Dengan tibanya masa ini, tamatlah masa perkembangan anak dan perkembangan remaja. Lalu individu yang bersangkutan memasuki masa kedewasaan .
Tag : Psikologi, Umum
0 Komentar untuk "Fase-Fase Perkembangan Manusia"

Back To Top