Para ahli psikologi dan ilmu pendidikan, hingga kini, tidak memiliki kesatuan pendapat dalam memberikan definisi atau pengertian mengenai pertumbhan dan perkembangan. Ada yang menganggap sama, ada pula yang menyebutnya berbeda. Monks, Knoers dan Haditono (1984: 2), misalnya menyatakan, “Perkembangan memiliki kesamaan dengan pertumbuhan”.
Sementara, Moh. Kasiram berpendapat, istilah pertumbuhan dan perkembangan, meskipun saling melengkapi, sebenarnya mempunyai arti dan makna yang agak berlainan. Menurut Kasiram, pertumbuhan memiliki arti adanya perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi mental, sedangkan perkembangan mengandung makna adanya pemunculan hal yang baru. Pada peristiwa pertumbuhan, dalam pandangan Kasiram, tampak adanya perubahan jumlah atau ukuran dari hal-hal yang telah ada, sedangkan dalam peristiwa perkembangan, tampak adanya sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya (Kasiram, 1983: 23).
Kartono mendefinisikan pertumbuhan sebagai “Perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak yang sehat, dalam passage/ peredaran waktu tertentu”. Ia mengartikan pula pertumbuhan sebagai “Proses transmisi dari konstitusi fisik (resam tubuh, keadaan jasmaniah) yang herediter/ warisan , dalam bentuk proses aktif yang kontinu” (Kartono, 1982: 29). Adapun mengenai perkembangan dalam arti sempit dikatakan sebagai “Proses pematangan fungsi-fungsi yang non fisik” (Kartono, 1982: 32).
Secara luas, Kartini Kartono mendefinisikan perkembangan sebagai “Perubahan-perubahan psikofisis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisis pada diri anak, yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam pasage waktu tertentu, menuju kedewasaan” (Kartono, 1982: 33). Perkembangan, oleh Kartono diartikan pula sebagai “Proses transmisi daripada konstitusi psiko-fisis (resam psikis dan fisis) yang herediter, distimulasikan oleh faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan, dalam perwujudan proses aktif menjadi secara kontinu” (Kartono, 1982: 33).
J.P. Chaplin (1972) dalam Dictionary of Psychology-nya menyatakan, arti perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang progesif dan ini terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lainnya, tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam organisme-organisme tersebut.
Secara lebih luas, Dictionary of Psychology memerinci pengertian perkembangan manusia sebagai berikut:
1. The Progressive and continuous change in the organism from birth to death (Perkembangan itu merupakan perubahan yang progresif dan terus-menerus dalam diri organisme sejak lahir hingga mati)
2. Growth (Perkembangan itu berarti pertumbuhan)
3. Change in the shape and integration of bodily parts into functional parts (Perkembangan berarti pertumbuhan dalam bentuk dan penyatuan bagian-bagian yang bersifat jasmaniah ke dalam bagian-bagian yang fungsional)
4. Maturation or the appearance of fundamental pattern of unlearned behavior (Perkembangan adalah kematangan atau kemunculan pola-pola dasar tingkah laku yang bukan hasil belajar).
Dari berbagai uraian diatas, bisa disimpulkan bahwa perkembangan adalah rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju arah yang lebih maju dan sempurna. Meskipun demikian, perlu pula dikemukakan bahwa sementara ahli mengungkapkan perkembangan sebagai proses yang berbeda dari pertumbuhan, seperti telah disinggung diatas.
Menurut banyak psikolog dan penulis sendiri, istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang tampak. Sementara dalam tulisan ini, istilah pertumbuhan khusus dimaksudkan bagi pertumbuhan dalam ukuran badan dan fungsi fisik yang murni.
Dalam bukunya Child Development and Adjustment, Crow & Crow (1962: 38) berpendapat, pertumbuhan pada umumnya dibatasi pada perubahan-perubahan struktural dan fisiologis dalam pembentukan seseorang secara jasmaniah dari saat masih berbentuk konsepsional (janin) melalui periode-periode prenatal (dalam kandungan), dan postnatal (setelah lahir), sampai pada kedewasaannya. Sementara itu, perkembangan berhubungan erat dengan pertumbuhan dan kemampuan pembawaan tingkah laku yang peka, terhadap rangsangan-rangsangan sekitar.
Dikarenakan alam individu saling campur aduk, sulitlah untuk membedakan sejelas-jelasnya pengertian kedua istilah tersebut sehingga Crow & Crow juga menganggap bahwa “Proses pertumbuhan dan perkembangan individu tidak dapat dipisahkan satu sama lain”.
Pertumbuhan berarti proses perubahan yang berhubungan dengan kehidupan jasmaniah individu; sedangkan perkembangan merupakan proses perubahan yang berhubungan dengan hidup kejiwaan individu yang perubahan-perubahan tersebut biasanya melahirkan tingkah laku yang dapat diamati, walaupun tidak bisa diukur seperti yang terjadi pada perubahan jasmani.
Karena itu, berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan akan berlanjut terus hingga manusia mengakhiri hayatnya; sedangkan pertumbuhan hanya terjadi sampai manusia mencapai kematangan fisik. Artinya, individu tidak akan bertambah tinggi atau besar, jika batas pertumbuhan tubuhnya telah mencapai tingkat kematangan.
2. Growth (Perkembangan itu berarti pertumbuhan)
3. Change in the shape and integration of bodily parts into functional parts (Perkembangan berarti pertumbuhan dalam bentuk dan penyatuan bagian-bagian yang bersifat jasmaniah ke dalam bagian-bagian yang fungsional)
4. Maturation or the appearance of fundamental pattern of unlearned behavior (Perkembangan adalah kematangan atau kemunculan pola-pola dasar tingkah laku yang bukan hasil belajar).
Dari berbagai uraian diatas, bisa disimpulkan bahwa perkembangan adalah rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju arah yang lebih maju dan sempurna. Meskipun demikian, perlu pula dikemukakan bahwa sementara ahli mengungkapkan perkembangan sebagai proses yang berbeda dari pertumbuhan, seperti telah disinggung diatas.
Menurut banyak psikolog dan penulis sendiri, istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang tampak. Sementara dalam tulisan ini, istilah pertumbuhan khusus dimaksudkan bagi pertumbuhan dalam ukuran badan dan fungsi fisik yang murni.
Dalam bukunya Child Development and Adjustment, Crow & Crow (1962: 38) berpendapat, pertumbuhan pada umumnya dibatasi pada perubahan-perubahan struktural dan fisiologis dalam pembentukan seseorang secara jasmaniah dari saat masih berbentuk konsepsional (janin) melalui periode-periode prenatal (dalam kandungan), dan postnatal (setelah lahir), sampai pada kedewasaannya. Sementara itu, perkembangan berhubungan erat dengan pertumbuhan dan kemampuan pembawaan tingkah laku yang peka, terhadap rangsangan-rangsangan sekitar.
Dikarenakan alam individu saling campur aduk, sulitlah untuk membedakan sejelas-jelasnya pengertian kedua istilah tersebut sehingga Crow & Crow juga menganggap bahwa “Proses pertumbuhan dan perkembangan individu tidak dapat dipisahkan satu sama lain”.
Pertumbuhan berarti proses perubahan yang berhubungan dengan kehidupan jasmaniah individu; sedangkan perkembangan merupakan proses perubahan yang berhubungan dengan hidup kejiwaan individu yang perubahan-perubahan tersebut biasanya melahirkan tingkah laku yang dapat diamati, walaupun tidak bisa diukur seperti yang terjadi pada perubahan jasmani.
Karena itu, berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan akan berlanjut terus hingga manusia mengakhiri hayatnya; sedangkan pertumbuhan hanya terjadi sampai manusia mencapai kematangan fisik. Artinya, individu tidak akan bertambah tinggi atau besar, jika batas pertumbuhan tubuhnya telah mencapai tingkat kematangan.
1 Komentar untuk "Perbedaan Antara Pertumbuhan dan Perkembangan"
trimakasih kak sudah berbagi ilmu artikelnya sangat bermanfaat,,