Tipe-tipe Konseling Perkawinan

Perkawinan merupakan salah satu ketentuan Allah yang berlaku pada semua makhluk baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Akan tetapi Allah tidak mau menjadikan manusia itu seperti makhluk lainnya, yang hidup bebas mengikuti nalurinya dan berhubungan antara jantan dan betinanya secara bebas, dan tidak ada satu aturan.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan terhormat. Demi menjaga kehormatan dan kemuliaannya, Allah membuat aturan antara hubungan laki-laki dan perempuan agar sesuai dengan martabatnya. 
Maka dari itu, Allah mensyariatkan perkawinan dan dijadikan dasar yang kuat bagi kehidupan manusia karena adanya beberapa nilai yang tinggi dan beberapa tujuan utama yang baik bagi manusia, makhluk yang dimuliakan Allah SWT. Untuk mencapai kehidupan yang bahagia dan menjauhi dari ketimpangan dan penyimpangan, Allah SWT telah membekali syariat dan hukum-hukum Islam agar dilaksanakan manusia dengan baik. 
Bimbingan konseling perkawinan sendiri memiliki pengertian, yaitu proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam menjalankan perkawinan dan kehidupan berumah tangganya bisa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Untuk memahami lebih lanjut tentang penyelenggaraan konseling perkawinan, para ahli membedakan ada empat tipe konseling perkawinan dan kemudian tipe-tipe konseling islami, diantaranya yaitu:

1. Concurrent marital counseling
Konselor yang sama meelakukan konseling secara terpisah pada setiap patner. Dalam konseling perkawinan metode ini dapat digunakan ketika salah seorang patner memiliki masalah psikis tertentu untuk dipecahkan tersendiri, selain juga mengatasi masalah yang berhubungan dengan pasangannya. Dalam pendekatan iini konselor mempelajari kehidupan masing-masing yang dijadikan bahan dalam pemecahan masalah pribadi maupun masalah yang berhubungan dengan perkawinannya.
2. Collaborative marital counseling
Setiap patner secara individual menjumpai konselor yang berbeda. Konseliing ini terjadi ketika seorang patner lebih suka menyelesaikan masalah hubungan perkawinannya, sementara konselor yang lain menyelesaikan masalah-masalah lain yang juga menjadi perhatian kliennya. Konselor kemudian bekerjasama satu sama lain, membandingkan hasil konselingnya dan merencanakan strategi intervensi yang sesuai.
3. Conjoint marital counseling
Suami istri datang kepada konselor untuk serentak melakukan konseling terhadap kedua patner. Pendekatan ini digunakan ketika kedua patner dimotivasi untuk bekerja dalam hubungan dan lebih ditekankan pada pemahaman dan modifikasi hubungan.
4. Couples group counseling
Beberapa pasangan secara bersama-sama datang ke seorang atau beberapa konselor. Pendekatan ini digunakan sebagai pelengkap conjoint counseling. Cara ini dapat mengurangi kedalaman situasi emosional yang lebih rasional dalam kelompok.
5. Preventif (pencegahan)
Yakni mencegah terjadinya masalah pada diri individu.
6. Kuratif (penyembuhan)
Yakni memecahkan atau menanggulangi masalah yang sedang dihadapi oleh individu. 
7. Preservatif dan developmental
Yakni memelihara agar keadaan yang tidak baik menjadi baik kembali dan mengembangkan keadaan yang sudah menjadi lebih baik lagi.

Tipe-tipe konseling perkawinan: Concurrent marital counseling, Collaborative marital counseling, Conjoint marital counseling, Couples group counseling, Preventif, Kuratif, Preservatif dan develompment.
Tag : konseling
0 Komentar untuk "Tipe-tipe Konseling Perkawinan"

Back To Top