Istilah Manusia dalam Al-Qur’an

Di dalam Al Qur’an terdapat berbagai makhluq ciptaan Allah yang telah dijelaskan didalamnya. Baik itu makhluq mati maupun makhluq hidup. Manusia sebagai makhluq hidup termasuk yang dijelaskan didalam Al Qur’an sebagai makhluq ciptaan Allah. Al Qur’an menyebutkan bahwa manusia mempunyai tiga istilah nama yaitu insan, basyar dan bani adam atau dzurriyat Adam.

1.    INSAN
Dalam Al Qur’an, istilah yang digunakan untuk menyebut makhluq yang bernama manusia ini adalah insan atau al-nas. Insan atau ins atau unas atau al-nas sering diartikan sebagai jinak, harmonis dan tampak. Hal ini telah disebutkan dalam Al Qur’an QS. Al-Thariq 86:5
فَلْيَنْظُرِ الإنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ (٥)

Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan?
Dalam Al Qur’an istilah insan digunakan untuk diperbandingkan dengan istilah jin atau jan. Jin merupakan makhluq yang tidak tampak, sementara manusia adalah makhluq yang tampak.makhluq jenis yang lain yang tidak tampak adalah malaikat. Hal ini seperti yang tertera didalam Al Qur’an QS. Adz-Dzariyaat 51:56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ (٥٦)

dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Menurut Rifaat Syauqi Nawawi, istilah insan digunakan untuk menunjuk manusia dengan semua totalitasnya lahir dan batin. Bila Allah menyeru dengan sapaan “Wahai Manusia" (يأيهاالناس), maka yang dimaksud adalah manusia sebagai totalitas lahir dan batin.

2.    BASYAR
Istilah basyar berarti “penampakan sesuatu secara baik dan indah”. Manusia disebut basyar karena kulitnya tampak jelas. Seperti yang tertutis di dalam Al Qur’an QS. Al-Kahfi 18:110
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (١١٠)

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
Istilah basyar digunakan untuk menggambarkan manusia yang merupakan makhluq yang telah memiliki kedewasaan yang mampu mengemban tanggung jawab ataupun amanat. QS. Al-Ruum 30:20 telah menyebutkan penjelasan basyar diatas yang tertulis
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ إِذَا أَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُونَ (٢٠)

dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
Melihat ayat diatas manusia yang diistilahkan sebagai basyar adalah manusia yang sudah dewasa, maka ia mampu bertanggung jawab ataupun mengemban amanat. Karena itulah setiap basyar ditugasi menjadi khalifah yang memimpin dan bertanggung jawab atas kekhalifahannya.

3.    BANI ADAM
Istilah bani Adam menunjukkan bahwa seluruh manusia adalah anak dari manusia ciptaan Allah yang pertama yaitu Adam. Hal ini disebutkan didalam QS. Al-A’raaf 7:172
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ (١٧٢)

dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"
istilah yang mirip dan memiliki pengertian yang sama dengan bani adam adalah dzurriyat Adam. Adam digambarkan oleh Al Qur’an sebagai makhloq manusia yang pertama kali diciptakan oleh Allah. Disampingnya terdapat seorang perempuan yang diciptakan Allah untuk hidup berdampingan dengan Adam yang bernama Hawa. Dari pernikahan Adam dengan Hawa maka lahirlah seluruh bangsa manusia. Maka, semua manusia adalah bani Adam atau keturunan Adam.
Penggunaan istilah bani Adam dimaksudkan untuk menegaskan tentang asal-usul yang jelas tentang manusia. Manusia bukanlah makhluq yang berasal dari keturunan kera atau dari yang lain sebagaimana yang telah diungkapkan oleh ilmuan yang menganut paham evolusionisme.
Allah menciptakan semua makhluq dalam keadaan jadi. Nenek moyang hewan adalah hewan itu sendiri. Begitu juga dengan manusia yang berasal dari nenek moyang manusia juga. Manusia pertama yang diciptakan oleh Allah adalah Adam. Manusia yang kedua adalah Hawa. Maka, dari pasangan ini lahir bermilyar-milyar umat manusia.
Tag : Islam, Psikologi, Umum
0 Komentar untuk "Istilah Manusia dalam Al-Qur’an"

Back To Top