Pada artikel sebelum ini kita telah mengulas perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan dan juga kita telah mengulas fase-fase perkembangan manusia, sekarang kita akan melanjutkan ulasan mengenai perkembangan, yaitu apa saja yang menjadi faktor dalam perkembangan manusia.
Di bawah ini akan dipaparkan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan Individu, yaitu sebagai berikut :
A. Faktor Luar ( Eksternal )
Faktor luar yang mempengaruhi perkembangan individu dibagi menjadi dua macam yaitu faktor lingkungan Nonsosial atau fisik dan faktor lingkungan sosial
1.) Fisik
Yang dimaksud faktor fisik di sini adalah lingkungan yang berupa fisik yang ada di sekitar seperti cuaca, iklim geografis, keadaan alam atau keadaan rumah di individu.
a.) Cuaca, iklim
Cuaca, iklim akan dapat mempengaruhi perkembangan individu dalam proses belajar, misalnya iklim yang terlalu panas akan mempengaruhi kegairahan belajar. Sebaliknya tempat yang sepi dengan iklim yang sejuk akan menunjang proses belajar.
b.) Geografis atau keadaaan alam atau keadaan rumah
Letak geografis atau keadaan alam atau keadaan rumah juga dapat mempengaruhi perkembangan individu. Misalnya bila bangunan rumah penduduk sangat rapat maka akan mempengaruhi ketenangan dan kosentarasi dalam belajar, sebaliknya apabila keadaan rumah penduduk tidak rapat maka akan menambah semangat belajar karena adanya rasa nyaman dan adanya suasana yang tenang.
2.) Sosial
Lingkungan sosial seperti keluarga masyarakat dan sekolah sangat berpegaruh terhadap perkembangan individu. Lingkungan yang baik akan memberikan dorongan kepada individu untuk berbuat baik, sebaliknya lingkungan yang buruk akan mendorong individu untuk melakukan perbuatan buruk pula.
a.) Keluarga
Lingkungan sosial yang lebih banyak berpengaruh terhadap perkembangan individu adalah lingkungan keluarga. Sifat–sifat kedua orang tua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, demongrafi keluarga ( letak rumah ) semuanya akan dapat memberikan dampak baik maupun buruk terhadap individu dalam belajar. Contoh kebiasaan yang diterapkan orang tua dalam memngelola keluarga ( family management practices ) yang keliru, seperti kelalaian orang tua dalam memonitor kegiatan anak dapat memberikan dampak yang buruk terhadap anak tersebut. Dalam hal ini bukan saja anak tidak mau belajar melainkan ia juga cenderung berprilaku menyimpang, terutama perilaku menyimpang yang berat seperti anti sosial ( patterson dan loeber, 1984 )
b.) Masyarakat
Selanjutnya yang termasuk lingkungan sosial adalah masyarakat. Kondisi masyarakat yang kumuh yang serba kekurangan akan sangat mempengaruhi aktifitas dan semangat belajar siswa. Paling tidak siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika meminjam alat – alat belajar tertentu yang belum dimilikinya dan akan mengurangi motivasi belajarnya. Jika masyarakat disekitar terdiri dari orang – orang yang berpendidikan, hal ini akan mendorong lebih giat belajar bagi siswa.
c.) Sekolah
Kedaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi perkembangan individu. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasiltas belajar, keadaan ruangan, jumlah siswa perkelas, pelaksanaan tata tertip sekolah, itu semua sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan individu.
B. Faktor Dalam (Internal)
1.) Psikologis.
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi perkembangan individu. Namun faktor psikologis yang umum yang dipandang lebih esensial adalah tingkat kecerdasan / inteligensi; Sikap, Bakat, Minat, dan Motivasi.
a.) Inteligensi
Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dangan cara yang tepat. ( Reber, 1988 ). Jadi sebenarnya inteligensi bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ – organ tubuh lainnya.
b.) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau memproses dengan cara yang relatif tepat terhadap objek orang, barang dan sebagainya baik secara positif ataupun negatif. Sikap siswa yang positif terutama pada pengajar dan mata pelajaran yang diajarkan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya sikap negatif siswa terhadap pengajar dan materi pelajaran dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut apalagi jika diiringi kebencian terhadap pengajar dan mata pelajaran yang diajarkan.
c.) Bakat
Secara umum bakat (aptitude) kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Chaplin, 1972; Reber 1988). Dengan demikian sebenarnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi secara global bakat itu mirip dengan inteligensi. Itulah sebabnya seorang anak yang mempunyai inteligensi tinggi ( superior ) disebut juga talented child, yakni anak berbakat.
d.) Minat
Secara sederhana minat dapat diartikan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber ( 1988 ), minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya misalnya motivasi, keingintahuan, dan kebutuhan.
Namun terlepas dari itu, minat seperti yang difahami yang dipakai orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang study tertentu. Umpamanya siswa yang menaruh minat yang besar terhadap pelajaran matematikan akan lebih memusatkan perhatianya terhadap pelajaran itu dibanding dengan orang lain.
e.) Motivasi
Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan, dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan (Siagian, 1986: 132)
2.) Sifat keturunan / Hereditas
Masing – masing individu lahir didunia ini dengan suatu hereditas tertentu. Hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari orang tuanya. Peristiwa ini terjadi melalui proses genetis. Setiap perkembangan pribadi seseorang merupakan hasil interaksi antara hereditas dan lingkungan .
3.) Aktifitas anak
Anak adalah sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.
A. Faktor Luar ( Eksternal )
Faktor luar yang mempengaruhi perkembangan individu dibagi menjadi dua macam yaitu faktor lingkungan Nonsosial atau fisik dan faktor lingkungan sosial
1.) Fisik
Yang dimaksud faktor fisik di sini adalah lingkungan yang berupa fisik yang ada di sekitar seperti cuaca, iklim geografis, keadaan alam atau keadaan rumah di individu.
a.) Cuaca, iklim
Cuaca, iklim akan dapat mempengaruhi perkembangan individu dalam proses belajar, misalnya iklim yang terlalu panas akan mempengaruhi kegairahan belajar. Sebaliknya tempat yang sepi dengan iklim yang sejuk akan menunjang proses belajar.
b.) Geografis atau keadaaan alam atau keadaan rumah
Letak geografis atau keadaan alam atau keadaan rumah juga dapat mempengaruhi perkembangan individu. Misalnya bila bangunan rumah penduduk sangat rapat maka akan mempengaruhi ketenangan dan kosentarasi dalam belajar, sebaliknya apabila keadaan rumah penduduk tidak rapat maka akan menambah semangat belajar karena adanya rasa nyaman dan adanya suasana yang tenang.
2.) Sosial
Lingkungan sosial seperti keluarga masyarakat dan sekolah sangat berpegaruh terhadap perkembangan individu. Lingkungan yang baik akan memberikan dorongan kepada individu untuk berbuat baik, sebaliknya lingkungan yang buruk akan mendorong individu untuk melakukan perbuatan buruk pula.
a.) Keluarga
Lingkungan sosial yang lebih banyak berpengaruh terhadap perkembangan individu adalah lingkungan keluarga. Sifat–sifat kedua orang tua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, demongrafi keluarga ( letak rumah ) semuanya akan dapat memberikan dampak baik maupun buruk terhadap individu dalam belajar. Contoh kebiasaan yang diterapkan orang tua dalam memngelola keluarga ( family management practices ) yang keliru, seperti kelalaian orang tua dalam memonitor kegiatan anak dapat memberikan dampak yang buruk terhadap anak tersebut. Dalam hal ini bukan saja anak tidak mau belajar melainkan ia juga cenderung berprilaku menyimpang, terutama perilaku menyimpang yang berat seperti anti sosial ( patterson dan loeber, 1984 )
b.) Masyarakat
Selanjutnya yang termasuk lingkungan sosial adalah masyarakat. Kondisi masyarakat yang kumuh yang serba kekurangan akan sangat mempengaruhi aktifitas dan semangat belajar siswa. Paling tidak siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika meminjam alat – alat belajar tertentu yang belum dimilikinya dan akan mengurangi motivasi belajarnya. Jika masyarakat disekitar terdiri dari orang – orang yang berpendidikan, hal ini akan mendorong lebih giat belajar bagi siswa.
c.) Sekolah
Kedaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi perkembangan individu. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasiltas belajar, keadaan ruangan, jumlah siswa perkelas, pelaksanaan tata tertip sekolah, itu semua sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan individu.
B. Faktor Dalam (Internal)
1.) Psikologis.
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi perkembangan individu. Namun faktor psikologis yang umum yang dipandang lebih esensial adalah tingkat kecerdasan / inteligensi; Sikap, Bakat, Minat, dan Motivasi.
a.) Inteligensi
Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dangan cara yang tepat. ( Reber, 1988 ). Jadi sebenarnya inteligensi bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ – organ tubuh lainnya.
b.) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau memproses dengan cara yang relatif tepat terhadap objek orang, barang dan sebagainya baik secara positif ataupun negatif. Sikap siswa yang positif terutama pada pengajar dan mata pelajaran yang diajarkan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya sikap negatif siswa terhadap pengajar dan materi pelajaran dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut apalagi jika diiringi kebencian terhadap pengajar dan mata pelajaran yang diajarkan.
c.) Bakat
Secara umum bakat (aptitude) kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Chaplin, 1972; Reber 1988). Dengan demikian sebenarnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi secara global bakat itu mirip dengan inteligensi. Itulah sebabnya seorang anak yang mempunyai inteligensi tinggi ( superior ) disebut juga talented child, yakni anak berbakat.
d.) Minat
Secara sederhana minat dapat diartikan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber ( 1988 ), minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya misalnya motivasi, keingintahuan, dan kebutuhan.
Namun terlepas dari itu, minat seperti yang difahami yang dipakai orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang study tertentu. Umpamanya siswa yang menaruh minat yang besar terhadap pelajaran matematikan akan lebih memusatkan perhatianya terhadap pelajaran itu dibanding dengan orang lain.
e.) Motivasi
Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan, dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan (Siagian, 1986: 132)
2.) Sifat keturunan / Hereditas
Masing – masing individu lahir didunia ini dengan suatu hereditas tertentu. Hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari orang tuanya. Peristiwa ini terjadi melalui proses genetis. Setiap perkembangan pribadi seseorang merupakan hasil interaksi antara hereditas dan lingkungan .
3.) Aktifitas anak
Anak adalah sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.
0 Komentar untuk "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan"